Annisa Tahira: Programmer Perempuan

Selama berkuliah Annisa selalu gigih dalam mempelajari materi pemrograman yang ada di kelasnya. “Jika mengalami kesulitan dalam belajar, saya dan teman-teman saling membantu dalam mencari solusinya,” kenangnya. Hal tersebut dikatakan cukup membantu Annisa di masa perkuliahannya. Meskipun sering belajar dan berdiskusi bersama teman-temannya, bukan berarti Annisa mengandalkan orang lain untuk survive di jurusannya. Annisa yakin, seorang mahasiswa terutama di bidang . Teknologi harus dapat explore materi pemrograman secara mandiri agar bisa benar-benar menguasai skill di bidang tersebut.

Berkat kegigihannya semasa kuliah, Annisa akhirnya dapat menyelesaikan studinya pada tahun 2020 di Jurusan Teknik Informatika. Tak hanya itu, ia lulus dalam tempo relatif singkat yaitu 3.5 tahun dan dengan predikat Cumlaude. Mimpi jadi programmer perempuan.

Berprestasi di Luar Akademis itu Perlu 

Akan tetapi, meskipun ia lulus dengan predikat terbaik, faktanya Annisa tak langsung diterima kerja di perusahaan yang ia la whatsapp database  mar.  Terlebih, ia mencari kerja saat awal pandemi COVID-19 sehingga saingannya pun, tak hanya fresh graduate, melainkan juga para pencari kerja yang di-PHK  selama pandemi. Faktanya, Jobstreet, salah satu platform informasi lowongan pekerjaan menyatakan bahwa sebanyak 54 persen pekerja di Indonesia mengalami dampak signifikan akibat pandemi Covid-19 (https://www.jobstreet.co.id › covid-19-job-report-id).

Ia sadar, nilai bukanlah faktor utama untuk menembus karir sebagai seorang developer atau programmer. Dibutuhkan skill yang nyata dan mumpuni di luar ijazah kelulusan. Mau tak mau, ia harus kembali mempelajari apa saja yang belum ia kuasai sebagai developer yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

Belajar di Dicoding agar Skill Menjadi Relevan


Whatsapp Number List

Annisa tak menyia-nyiakan kesempatan upskilling via belajar di  Dengan kurikulum pembelajaran yang dikembangkan bersama perusahaan dan pemilik teknolo Phone Lead gi dunia sesuai kebutuhan industri terkini, Dicoding telah dipercaya oleh berbagai partner industri dan pemerintah untuk menyalurkan berbagai jenis program beasiswa guna pengembangan talenta digital Indonesia. Tercatat di tahun 2021, Dicoding telah aktif menyalurkan sebanyak 181.643 beasiswa coding untuk 82.857 developer Indonesia.

Tak mau ketinggalan, Annisa juga jadi salah satunya. Ia ingin upskilling demi memantaskan diri untuk menjadi programmer perempuan yang andal. Beasiswa pertama yang ia dapat adal.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *